 |
| Nek Nong (Samsumah) | Foto : Puji |
Bila ku ibaratkan hidup ini dengan sebuah perjalanan, mungkin perjalananmu telah kau usaikan. Perjalanan mu memang bukan mau mu, melainkan sudah perjajian setiap insan dengan-Nya saat masih berada di lauhul mahfudz. Tak satupun insan bisa melanggar ketentuan itu. Sehingga hari ini kau menghadap-Nya lebih duluan.
Yah, kami sekeluarga telah mengikhlaskan kepergianmu menghadap-Nya, meskipun isak tangis menyusuli sampai ke tempat peristirahatan terakhirmu. Meskipun kepedihan hati kami tahan tapi rasa kasih sayang ini memaksa kehendak kami hingga kami tak sanggup menahannya.
Selamat jalan, mungkin kata inilah yang akhirnya harus kami ucapkan. Meskipun kau tahu perpisahan itu sakit dan pedih harus kami rasakan. Karena panggilan-Nya tidak bisa untuk dihindari. Mungkin hanya doa yang kami kirim untukmu agar kau tenang di alam sana.
Kami juga sadar, hari ini kau yang di panggil, mungkin nanti, besok atau lusa kamipun menyusul menghadap-Nya dengan mempersembahkan oleh-oleh semasa berada di dunia ini kepada-Nya.
 |
| Nek Nong (Samsumah) | Foto : Puji |
Sekali lagi, selamat jalan Nek Nong. Semoga amal ibadahmu diterima disisi-Nya serta tenang di alam sana.
Share This :
0 komentar